spabitung@gmail.com +0811439436

Kontrol Keseimbangan

Mengenal Pengertian dan Dasar Stabilitas Kapal

Stabilitas kapal sangat berpengaruh pada keseimbangan kapal tersebut, agar kapal tidak miring ke kanan atau ke kiri, dan kapal tidak oleng saat berlayar.

Sebuah kapal harus mampu berlayar dengan baik. Pasalnya, tidak jarang kecelakaan kapal laut terjadi dan menimbulkan banyak korban. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kapal, salah satunya adalah stabilitas kapal.

Stabilitas pada kapal sangat berpengaruh pada keseimbangan, agar kapal tidak miring ke kanan atau ke kiri, sehingga kapal tidak oleng saat berlayar.

Memperhatikan stabilitas sebuah kapal sama artinya dengan memperhatikan keselamatan awak kapal dan penumpang. Berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian dan dasar-dasar stabilitas pada kapal.

Pengertian Stabilitas Pada Kapal

Stabilitas sebuah kapal dapat disebut juga dengan keseimbangan kapal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan kapal kembali ke kedudukan semula saat terkena ombak atau angin.

Rubianto mengatakan bahwa stabilitas adalah kecenderungan atau sifat kapal yang dapat kembali pada kedudukan semua setelah mendapatkan kemiringan (senget) akibat dari gaya dari luar.

Sementara itu, Wakidjo mengungkapkan bahwa stabilitas adalah kemampuan kapal menegak kembali setelah menyenget akibat gaya dari luar seperti ombak, angin dan lain sebagainya.

Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa stabilitas berperan pada keseimbangan kapal untuk kembali menegak atau berada di kedudukan semula dan tidak oleng akibat angin, ombak, maupun faktor lainnya.

 

Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Kapal
 

Stabilitas memang erat kaitannya dengan keseimbangan kapal. Akan tetapi, stabilitas tidak menjadi satu-satunya hal yang berpengaruh pada keseimbangan tersebut. Ada dua faktor yang mempengaruhi keseimbangan sebuah kapal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari kapal itu sendiri, seperti ukuran kapal, tata letak, kebocoran akibat tubrukan atau kandas, dan lain sebagainya. Untuk itu, awak kapal harus memperhatikan letak dan bobot barang sebelum berlayar.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar yang mempengaruhi keseimbangan kapal, seperti kondisi alam, ombak, badai, dan sejenisnya.

 

Perangkat yang Digunakan untuk Menjaga Stabilitas Kapal

Untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas saat berlayar diperlukan beberapa perangkat, di antaranya adalah tangki penyeimbang, sirip lambung, dan sirip stabilizer. Bagaimana perangkat ini berperan dalam menyeimbangkan kapal?

Perangkat tangki penyeimbang menstabilkan kapal dengan cara mengalirkan air ballast. Apabila kapal miring ke arah kanan, maka air akan dialirkan ke arah kiri, begitu pula sebaliknya.

Sedangkan sirip lambung atau yang dikenal juga dengan sirip lunas atau Bilge keel merupakan perangkat yang dapat meningkatan friksi melintang sebuah kapal. Dengan begitu, kapal akan sulit terbalik. Lambung sirip ini biasanya berbentuk V.

Sementara itu, sirip stabilizer adalah sirip yang berfungsi untuk menyesuaikan posisi kapal saat terjadi oleng, sehingga kapal tidak karam,

Penghitungan Stabilitas pada Kapal

Untuk mengetahui stabilitas sebuah kapal, Anda perlu melakukan perhitungan terlebih dahulu. Perhitungan stabilitas ini erat kaitannya dengan muatan, bentuk kapal, draft dan ukuran nilai. Sebelum itu, ada beberapa simbol dan istilah yang harus Anda ketahui lebih dulu.

G merupakan simbol untuk titik gravitasi sebuah kapal. B adalah Buoyancy, yaitu titik apung kapal. Sementara itu, M adalah Metasentrum, yaitu metacenter kapal. Lalu bagaimana hubungan ketiga hal tersebut dengan muatan, bentuk, draft dan ukuran nilai?

Bagaimanapun, style kapal, metasentrum tetap dapat menyesuaikan posisinya. Titik M ini ditentukan oleh bentuk kapal, seperti lebar, panjang, dan tingginya. Sedangkan buoyancy atau pusat gravitasi memiliki posisi yang bervariasi, tergantung muatan dan digerakkan oleh draft.

Untuk menghitung stabilitas, ada beberapa ukuran pokok yang perlu Anda ketahui seperti breadth (lebar), length (panjang), draft (sarat) dan depth (tinggi).

Pengukuran tersebut dalam istilah perkapalan dikenal dengan Length Between Perpendicular atau LBP, Length Over All atau LOA dan Length Water Line atau LWL.

Sebelum melakukan penghitungan stabilitas kapal, beberapa hal lain yang perlu diketahui diantaranya sebagai berikut.

·Light displacement atau berat kapal kosong

·Isi kotor atau berat benaman, yaitu berat air yang dipindahkan saat kapal tenggelam

·Operating Load atau OL adalah berat dari alat-alat yang digunakan untu